Sebenarnya saat SMP saya sudah belajar teknik dasar menyulam, karena saat itu sekolah saya punya satu mata pelajaran khusus menyulam dan guru kami adalah guru pindahan dari Kota yang memiliki pengalaman mengajar di SMK tata busana.
Banyak hal yang saya dapat dari beliau, dan sangat terasa manfaatnya bagi siswa seperti saya, dan untuk sebagian siswa sih sudah melupakan semuanya (sad). Saya sangat bersyukur karena hingga kini semua yang
diajarkan beliau masih melekat diingatan meski sudah lebih dari 8
tahun lalu.
Akhir-akhir ini mungkin saya terlihat tiba-tiba rajin mem-post tentang hasil sulaman saya di Instagram, seperti pinback button yang di-publish pertama kali, hingga yang baru saja adalah Hand bouquet embroidery yang terinspirasi dari Pinterest. Semua yang saya lakukan tidak serta-merta terjadi secara instan dan tiba-tiba loh ya, semua udah diatur, sampai mengatur feeds Instagram nya saja saya butuh waktu sebulan hahaha meskipun ujungnya jadi monoton.
Saat ini, setelah skripsi selesai, saya memutuskan untuk rehat sejenak dan fokus pada hobi menyulam, di mana saya belajar teknik baru untuk hasil yang lebih rapi dan pastinya estetik. Mungkin kegiatan menyulam saat ini memang tidak memberikan hasil signifikan secara materil yang bisa menjadikan saya hidup mandiri secara finansial ehe, tapi kepuasan psikologis sangat tidak terbendung ketika bisa menghasilkan suatu karya (itu loh yang sebenernya dibutuhkan semua manusia - kepuasan psikologis !!).
Saya sadar, sesuatu yang indah itu pasti melewati banyak proses yang tidak mudah. Mulai dari sulitnya mencari benang dengan kualitas yang baik, warna benang terbatas, bahan kain yang tidak sesuai keinginan dan alat penunjang lainnya yang masih sulit ditemukan di kota saya. Bahkan tidak sedikit juga warganet Samarinda yang tak acuh dengan karya seni ini.
Tapi saya selalu optimis, semoga di masa depan nanti banyak anak muda kota Samarinda dan sekitarnya yang mulai menyukai embroidery, kruistik, rajut dan sejenisnya. Meskipun ini tidak berkaitan dengan etnis, tapi dengan inovasi, bisa saja embroidery seperti ini justru dapat menjadi media untuk mengangkat kekayaan budaya di daerah-daerah.
Saya percaya dengan membuat suatu karya yang indah apapun itu dan atau hanya melihat keindahan dari sebuah karya, maka hal tersebut merupakan bentuk kesadaran bahwa Tuhan itu Maha Indah. Jadi jangan pernah malu menampilkan karya yang sudah teman-teman buat, karena seni itu tidak ada yang salah dan benar.
Tertanda, Nadya Munadi
Jangan lupa untuk terus memayu hayuning bawana !
0 komentar:
Posting Komentar